Hendaklah Engkau Memberi Maaf
Maaf adalah menggugurkan hak dan melepaskannya dari orang yang menuntut hak tersebut. Memberi maaf terjadi apabila seseorang tidak membalas dendam terhadap orang lain, walaupun secara dasarnya ia mampu.
"Hendaklah engkau memberi maaf dan menyuruh mengerjakan yang baik dan berpalinglah dari orang-orang yang jahil." (al-Araf : 199)
Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah membalas dendam terhadap orang lain. Baginda senantiasa memberi maaf kepada siapa saja yang menganiaya baginda, selagi ia tidak diharamkan oleh Allah.
Dari ummul mukminin Aisyah RA yang mafhumnya : Sekali-kali tidak pernah aku melihat Rasulullah SAW membela diri dari kezaliman yang
dilakukan oleh orang ke atas diri baginda, selagi ianya tidak melanggar apa-apa yang diharamkan oleh Allah. Apabila melanggar sesuatu yang
dilarang oleh Allah, niscaya Rasulullah marah pada yang demikian. Rasulullah tiada memilih di antara 2 perkara, melainkan baginda memilih
yang lebih mudah di antara kedua perkara tersebut, selagi ianya tidak mendatangkan dosa (HR at-Tarmizi)
Seseorang yang mau memaafkan kesalahan atau kezaliman orang lain terhadap dirinya merupakan satu sifat yang dikasihi oleh Allah SWT.
"........dan hendaklah mereka suka memaafkan dan berlapang dada, tiadakah kamu suka (jika) Allah akan memberi keampunan kepada kamu? Allah adalah Maha Pengampn dan Maha Penyayang." (an-Nur:22)
Memberi maaf adalah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan secara lisan, tetapi agak sukar untuk dilaksanakan dari hati. Kita sepatutnya mampu memberi maaf bukan sekadar terucap di bibir tetapi hati juga sama-sama memberi maaf. Maaf dari dalam hati bisa hadir jika kita ikhlas dalam memberi kemaafan.
Sesungguhnya suka memberi maaf adalah salah satu faktor yang membentuk diri seseorang menjadi insan yang bertaqwa.
"dan kalau kamu memaafkan, maka maaf itu adalah lebih dekat dengan taqwa." (al-Baqarah:237)
0 komentar:
Posting Komentar